Min pindah ke Jepang bersama ayahnya yang seorang profesor dan langsung jatuh cinta pada Nanae, seorang calon pelukis baik hati yang ia temui di sebuah kuil. Meskipun terkendala budaya dan bahasa, mereka menjadi dekat, menjelajahi Kyoto, dan berbagi mimpi. Nanae berjanji untuk melukis potret dirinya di atas tembikar buatannya sendiri selagi Min mengasah keterampilannya.
Ketika Min harus kembali ke Korea untuk menjenguk neneknya yang sakit, ia kehilangan kontak dengan Nanae. Sekembalinya di Jepang, Nanae pergi tanpa penjelasan. Bergumul dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab, Min bertanya-tanya apakah cintanya benar-benar sampai padanyaβdan mengapa ia menghilang begitu tiba-tiba.